Rachma Yuliana Purnomo Putri

Rabu, 07 Maret 2012

Max Computer


MAX Komputer berdiri sejak tahun 1998, dimulai dari setelah adanya kerusuhan Mei , dan kami melihat ada peluang yang begitu besar dalam dunia IT, Pada tgl 08 September 1998 tepatnya MAX bediri, dengan berjalannya waktu tidak terasa sudah hampir 13 tahun kami menjalankan bisnis ini dengan penuh kesabaran dan ketekunan. Fokus kami sekarang adalah di IT Outsourcing atau Maintenance Komputer Kontrak. Team kami terdiri dari :
1. The Victor Oevalen,S.Kom adalah lulusan Univ. Binus. 
2. Partner kerja kami Ir. Hasanuddin Nurdin,Msc. lulusan UNSW,Sydney.
3. Serta 7 anggota team kami yang terlatih dengan baik.


Visi dan Misi
Visi dan Misi Perusahaan telah kami bangun bersama, dan siap untuk kami
operasionalisasikan. Setiap langkah, kami akan selalu menerapkan nilai-nilai yang juga
telah kami kembangkan bersama.





BEBERAPA PRODUK 


Netbook HP Pavilion dm1-3016AU
Rp. 3.450.000
Product Details:
Processor Type AMD Dual Core Processor
Processor Onboard AMD Dual-Core Processor E-350
Standard Memory 2 GB DDR3 PC-10600
Max. Memory 8 GB (2 DIMMs)
Video Type ATI Mobility Radeon HD 6300 256MB(up to 1GB)
Display Size 11.6" WXGA LED
Hard Drive Type 320 GB Serial ATA 5400 RPM
Networking Gigabit NIC
Network Speed 10 / 100 / 1000 Mbps
Wireless Network Type Integrated
Wireless Network Protocol IEEE 802.11b, IEEE 802.11g, IEEE 802.11n
Wireless Bluetooth Integrated
Keyboard Type Full size
Input Device Type Touch Pad
Card Reader Provided SD, MMC
Interface Provided 3x USB 2.0, VGA, HDMI, LAN, Audio
O/S Provided Microsoft Windows 7 Home Basic
Battery Type Rechargeable Lithium-ion Battery 6-cell battery
Power Supply External AC Adapter
Dimension (WHD) 21.5 x 21.5 x 21.5 cm
Weight 1.6 kg
Standard Warranty 1-year Limited Warranty by Authorized Distributor

HOTLINE : 92620100
SMS : 08161322922




Mikrotik RB750G
Rp. 565.000

Spesifikasi Produk:
CPU: AR7161 680/800MHz CPU
Memory: 32MB DDR SDRAM onboard memory
Boot loader: RouterBOOT
Data storage: 64MB onboard NAND memory chip
Ethernet: Five 10/100/1000 gigabit ethernet ports (with switch chip)
miniPCI: none
Extras: Reset switch, Beeper
Serial port: no serial port
LEDs: Power, NAND activity, 5 Ethernet LEDs
Power options: Power over Ethernet: 9-28V DC (except power over datalines). Power jack: 9.28V DC
Dimensions: 113x89x28mm. Weight without packaging and cables: 130g
Power consumption: Up to 3W
Operating System: MikroTik RouterOS v3, Level4 license 
Garansi 1 Tahun

Harga sudah termasuk setting standart :
* Sebagai Router + Firewall Setting
* Free Delivery Se Jakarta

HOTLINE : 92620100
SMS : 08161322922



Minggu, 19 Februari 2012

Jet Lag (memories with u)


What time is it where you are?
I miss you more than anything
Back at home you feel so far
Waitin for the phone to ring
It's gettin lonely livin upside down
I don't even wanna be in this town
Tryin to figure out the time zones makin me crazy

You say good morning
When it's midnight
Going out of my head
Alone in this bed
I wake up to your sunset
It's drivin me mad
I miss you so bad
and my heart heart heart is so jetlagged
heart heart heart is so jetlagged
heart heart heart is so jetlagged
is so jetlagged

What time is it where you are?
5 more days and i'll be home
I keep your picture in my car
I hate the thought of you alone
I've been keepin busy all the time
Just to try to keep you off my mind
Tryin to figure out the time zones makin me crazy

You say good morning
When it's midnight
Going out of my head
Alone in this bed
I wake up to your sunset
It's drivin me mad
I miss you so bad
and my heart heart heart is so jetlagged
heart heart heart is so jetlagged
heart heart heart is so jetlagged
is so jetlagged

I miss you so bad
I miss you so bad
I miss you so bad
I miss you so bad
I wanna share your horizon
I miss you so bad
and see the same sunrising
I miss you so bad
Turn the hour hand back to when you were holding me.

You say good morning
When it's midnight
Going out of my head
Alone in this bed
I wake up to your sunset
It's drivin me mad
I miss you when you say
good morning
But it's midnight
Going out of my head
Alone in this bed
I wake up to your sunset
It's drivin me mad
I miss you so bad
and my heart heart heart is so jetlagged
heart heart heart is so jetlagged
heart heart heart is so jetlagged
is so jetlagged
is so jetlagged

Jumat, 10 Februari 2012

Kamis, 09 Februari 2012

ini adalah awal dari langkah sukses

jangan menyerah kawan , aku yakin ini ujian Allah yang sangat berharga untuk kita dan yang pantas untuk menerimanya adalah kita yang disayang oleh Allah. Karena Allah sudah menyiapkan hal yang lebih indah daripada ini untuk kita . PERCAYA ITU :)

Sabtu, 04 Februari 2012

baru kali ini aku liat film sampek nangis misek misek :(














Film diangkat dari kisah nyata di Jepang. Di sebuah kelas, murid-murid sedang menyajikan presentasi mengenai tokoh pahlawan mereka. Seorang anak laki-laki bernama Ronnie menceritakan tentang anjing kakeknya yang bernama Hachiko. Bertahun-tahun yang lampau, seekor anak anjing Akita tiba di Amerika dari Jepang . Di stasiun, anak anjing itu terlepas setelah kandangnya terjatuh dari gerbong barang, dan ditemukan oleh seorang dosen bernama Parker Wilson (Richard Gere). Parker langsung menyukai anak anjing itu. Setelah Carl penjaga stasiun menolak untuk mengurusnya, Parker membawanya pulang ke rumah. Di rumah, istri Parker yang bernama Cate (Joan Allen) keberatan suaminya memelihara anak anjing.
Hari berikutnya, Parker berharap pemilik anjing itu telah menghubungi stasiun kereta api, namun ternyata pemiliknya yang sebenarnya tidak muncul. Parker secara diam-diam mengajak anak anjing itu naik kereta api ke kantor. Di kantor, Parker diberi tahu oleh seorang rekan yang orang Jepang bernama Ken, bahwa tanda di kalung anak anjing itu dibaca sebagai Hachiko, dalam bahasa Jepang, Hachiko berarti nasib baik. Parker lalu memberi nama anak anjing itu, Hachi. Menurut Ken, Parker dan Hachi sudah ditakdirkan untuk saling bertemu. Cate menerima telepon dari seseorang yang ingin memungut Hachi. Namun Cate membiarkan suaminya memelihara Hachi setelah melihat suaminya makin dekat dengan anak anjing itu.
Waktu berlalu, dan Hachi telah menjadi anjing setia Parker. Meskipun demikian, Parker heran Hachi menolak untuk melakukan kebiasaan normal seekor anjing seperti mengejar dan memungut bola. Ken memberi tahu bahwa Hachi hanya akan mau mengambil bola untuk alasan yang istimewa. Suatu pagi, ketika Parker berangkat kerja, Hachi menyelinap ke luar, dan mengikutinya hingga sampai di stasiun kereta api. Hachi menolak ketika disuruh pulang hingga Parker harus mengantarkannya pulang ke rumah. Sore itu, Hachi kembali pergi ke stasiun, dan menunggu hingga kereta api yang dinaiki tuannya datang. Parker akhirnya menyerah, dan membiarkan Hachi mengantarnya ke stasiun setiap hari. Setelah kereta api tuannya berangkat, Hachi pulang sendiri ke rumah, tapi ketika hari sudah sore, ia kembali lagi ke stasiun untuk menjemput. Kebiasaan Hachi mengantar dan menjemput Parker berlangsung beberapa lama. Namun pada suatu siang, Hachi menolak mengantar Parker yang ingin berangkat mengajar. Parker akhirnya berangkat sendirian, tapi Hachi mengejarnya sambil membawa bola. Parker terkejut, tapi senang Hachi akhirnya mau diajak bermain bola. Parker tidak ingin terlambat mengajar, dan pergi juga walaupun dilarang Hachi yang terus menggonggong. Siang itu, Parker yang mengajar sambil memegang bola milik Hachi, terjatuh tak sadarkan diri, dan meninggal dunia.
Di stasiun, Hachi dengan sabar menunggu kedatangan kereta api yang biasanya dinaiki tuannya ketika pulang, namun tuannya tidak juga pulang. Dia menunggu, dan menunggu hingga Michael, menantu Parker membawanya pulang. Keesokan harinya, Hachi kembali ke pergi ke stasiun dan menunggu tuannya. Ia menunggu sepanjang hari dan sepanjang malam. Setelah suaminya meninggal, Cate menjual rumah mereka, dan memberikan Hachi untuk dipelihara oleh anak perempuan Cate yang bernama Andy. Hachi pindah ke rumah Andy yang tinggal bersama suami bernama Michael. Keduanya memiliki bayi bernama Ronnie. Hachi tak lama kemudian lari untuk pulang ke rumah tempat tinggalnya dulu. Ia lalu kembali menunggu tuannya yang tidak kunjung pulang di stasiun. Hachi selalu duduk menunggu di tempat ia biasa menunggu. Penjual makanan di stasiun bernama Jas merasa kasihan, dan memberinya makan hot dog. Andy mencari-cari Hachi, dan menemukannya di stasiun. Hachi diajak pulang, namun keesokan harinya dibiarkan untuk kembali pergi ke stasiun.
Hachi mulai tidur di gerbong kereta yang rusak. Ia berjaga menunggu tuannya sewaktu siang, dan hidup dari makanan dan air yang diberikan oleh Jas dan seorang tukang daging. Pada satu hari, wartawan surat kabar bernama Teddy ingin tahu soal asal usul Hachi. Ia bertanya apakah dirinya dibolehkan menulis cerita tentang anjing itu. Setelah membaca artikel di surat kabar, orang-orang mulai mengirimi Carl uang, dengan pesan agar uang tersebut dibelikan makanan untuk Hachi. Ken sahabat Parker membaca artikel yang ditulis Carl, dan menyatakan kesediaan untuk membayari biaya hidup Hachi. Walaupun Parker sudah setahun meninggal dunia, Ken menyadari Hachi masih ingin dan merasa harus menunggu kepulangan tuannya, serta berharap tuannya masih hidup.
Tahun demi tahun berlalu, dan Hachi masih tetap menunggu di stasiun. Ketika mengunjungi makam Parker, Cate bertemu dengan Ken, dan mengaku dirinya masih merasa kehilangan suaminya yang sudah meninggal sepuluh tahun lalu. Cate lalu pergi ke stasiun tempat Hachi menunggu. Ia terkejut melihat Hachi yang sudah tua, kotor, dan lemah, namun terus setia menunggu tuannya. Ketika kembali ke rumah, Cate bercerita soal Hachi kepada Ronnie yang sudah berusia 10 tahun. Malam itu, Hachi menunggu di tempatnya biasa menunggu, tempatnya berbaring dan jatuh terlelap, bermimpi bertemu Parker.
Selesai sudah laporan Ronnie tentang Hachi kepada teman-temannya sekelas. Kesetiaan Hachi menunggu Parker, kakek Ronnie, menjadikan Hachi sebagai pahlawan selama-lamanya di mata Ronnie. Sore itu, Ronnie berjalan-jalan bersama seekor anak anjing Akita di tempat kakeknya pernah berjalan-jalan bersama Hachi.Anjing Hachiko yang sebenarnya, lahir di Odate, Prefektur Akita, Jepang pada tahun 1923. Setelah pemiliknya yang bernama Dr. Eisaburo Ueno, seorang dosen di Universitas Tokyo meninggal dunia pada bulan Mei 1925, keesokan harinya Hachi kembali menunggu kepulangan tuannya di Stasiun Shibuya. Ia terus menunggu, dan menunggu hingga sembilan tahun berikutnya. Hachiko akhirnya mati pada bulan Maret 1935. Patung Hachiko dari perunggu, kini dapat dijumpai di tempatnya biasa menunggu, di luar Stasiun ShibuyaTokyo.

Jumat, 27 Januari 2012

MENUNGGU HUJAN


Bocah- bocah cIlik berlari dalam tarian mendung
langit tak lagi ramah – pekat
gugurkan butiran air ke muka bumi
serpihan alam bergeser
aroma kebusukan dibilas dingin cuaca
sepancong kopi saring,
dan beberapa potong tahu goreng,
setia menemani hariku
hujan kian mengental
lantas menggenang dalam benak orang-orang
pencari kebajikan
o – berapa lama kuharus berdiam
sedang lambung imajiku membuncit
kalau memang ini merupakan garis takdir
menepilah barang sejenak
biar kutadah dalam isyarat makna
dan kita harus bersepakat dalam kata
agar takzimku tetap indah dikenang.